Adhe's Page

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu Blog ini berisi tulisan- tulisan saya. Bahagia sekali rasanya bila anda berkenan untuk membaca dan memberikan komentar, kritik atau masukan bagi saya. Terima kasih !

Name:
Location: Surabaya, East Java, Indonesia

Friday, December 23, 2005

All About Data

(Tulisan lama, waktu saya jadi Ketua Biro Informasi dan Data JMMI ITS 01/02)

Dulu, ketika saya di kelas 2 SMU, dalam sebuah aktivitas kepramukaan saya dikenalkan oleh instruktur saya dengan sebuah peta medan yang meliputi Kediri dan sekitarnya, termasuk desa kampung halaman saya. Peta ini standar militer, kami pinjam dari Batalyon Infantri 521 yang membawahi wilayah ex-Karesidenan Kediri. Di dalam peta yang skalanya 1 : 50.000 dapat dibaca semua detail dari daerah yang digambarkan. Mulai dari jalan, pemukiman, sungai, ketinggian tanah, rel. Bahkan jalan desa -yang mungkin lebih mirip pematang sawah, karena diapit sawah- di samping rumah saya yang lebarnya kurang lebih hanya 3 meter juga tercantum disana. Detail dan presisi, itulah kesan pertama saya dapat setelah melihat peta tersebut. Tapi setelah mengamati dengan cermat beberapa keterangan yang ditulis disana, saya jadi cukup kaget, kagum sekaligus cemas. Kanapa? Peta yang kami pakai untuk belajar membaca arah dan medan itu dicetak tahun 1944 berdasarkan peta yang dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda tahun 1938. Dan cetakan kedua dibuat oleh War and Navy Departement Agencies of US, Washington DC.
Jadi, setiap detail data tentang kampung saya itu sudah ada di Pentagon sejak 1944.

Baru-baru ini juga saya mendengar bahwa bila kita ingin mengetahui detail satwa dan fauna yang ada di Papua, maka kita harus mencari datanya di sebuah Lembaga Pemerintah AS yang mengurusi masalah keanekaragaman hayati.

Ikhwah fillah, itu semua hanyalah contoh yang patut kita cermati. Memang, salah satu bentuk ikhtiar yang selama ini terlupakan dalam barisan kita adalah kurang rapinya kita dalam menangani masalah data. Padahal tidak bisa dinafikan, betapa signifikannya peranan data dalam membantu proses dakwah kita. Bagi kita yang setiap hari juga bergelut dengan banyak data. Praktikum, kuliah, tugas akhir dan masih banyak lagi, tentulah sudah sangat faham akan hal tersebut. Era informasi sekarang ini mengharuskan kita memiliki semua secara cepat dan akurat. Siapa yang menguasai data dan informasi tercepat dan terbanyak, maka dialah pemenang di era ini.

Tidak hanya dengan perasaan atau intuisi belaka bila kita ingin mengambil keputusan. Dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, kita harus berpijak pada fakta dan data, bukan pada dugaan dan instink. Bukan saatnya lagi kita kekurangan informasi dan ketinggalan analisis. Kesadaran ini sangat penting, karena bukankah ini adalah salah satu penyiapan kekuatan perjuangan kita. Sebuah ikhtiar yang di masa sekarang mungkin bisa disamakan dengan pentingnya penyiapan kekuatan senjata di masa lalu. Seorang pemimpin yang handal tidak akan menghasilkan keputusan yang tepat bila tidak didukung dengan ketepatan data dan analisa yang tajam. Sehingga, sekarang bisa mengertilah kita, kenapa Rasulullah saw dahulu mencontohkan kepada para sahabatnya agar melakukan upaya pengamatan kekuatan musuh dengan mengirimkan Hudhaifah ra. untuk menyusup ke jantung pertahanan mereka. Sekali lagi sebuah bentuk ikhtiar yang harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh.

Dalam masalah ini kita masih tertinggal dengan musuh-musuh kita. Lalu, pertanyaannya adalah kapan kita mamulai. Maka, saya akan menjawab, mari kita mulai dari diri kita sendiri, kita mulai dari yang kecil dan kita mulai dari sekarang saat ini juga-.

Mari berterus terang, kenapa kita tidak mengetahui dengan pasti siapa saja jundi di barisan dakwah kita, di departemen kita, di divisi kita atau biro kita. Padahal tahukah kita, berapa jumlah tentara yang didata oleh Rasulullah saw saat berangkat perang Badar. Ya, mereka ada 314 orang mujahid.


Graha Ababil, 240320021045
Adhe Priyambodo (2499100080)
Ka-Biro Informasi dan Data JMMI.

1 Comments:

Blogger Indra Fathiana said...

assalaamu'alaykum wrwb.
salam kenal, akh adhe. rasa2nya saya sudah membalas tulisan ini di milis jmmi_its;)
begini balasan saya...

"insya allah...jika bangsa kita belum besar, maka kita-lah yang harus belajar menjadi besar. dengan tidak reaktif ketika mendapat ancaman, dengan bijak menyikapi berbagai kesulitan, dengan bersabar menghadapi segala ujian, dan tentu...
tetap menjadi pohon mangga, yang apabila orang melemparimu dengan batu, maka engkau membalas dengan buahnya, seperti yang Hasan al Banna katakan.
maju terus, para penghuni Indonesia-ku...
sm Allah memberkahi negeri kita..."

Wassalaam :)

1:11 AM  

Post a Comment

<< Home