WISUDA
Puisi ini kukirimkan ke teman2 yang mendahului wisuda. Tapi kali ini puisi ini untukku. :)
Sudah purnakah penjelajahan rimba-Nya
Sudah puaskah penelusuran rumus-rumus-Nya
Hingga harus ada wisuda ?
Sudah terpungutkah hikmah di jalan-Nya
Dan sudah keringkah samudera tinta-Nya
Hingga harus ada wisuda ?
Jika wisuda berarti … “aah… akhirnya rampunglah sudah”
Maka berhentilah membaca!
Karena tidak ada lagi yang bisa dibaca
oleh wisudawan
semua sudah berakhir dengan tanda titik
seperti ini . titik
Padahal :
“Katakanlah, “Sekiranya air laut sebagai tinta untuk menulis
kalimat-kalimat Tuhanku, niscaya laut itu kering sebelum
habis ditulis kalimat-kalimat Tuhanku, walaupun Kami
datangkan tambahan sebanyak itu (lagi)”
Akhi fiLlah yang tidak pernah berhenti membaca …
Bukankah cita-cita tetap di langit ?
Sudah purnakah penjelajahan rimba-Nya
Sudah puaskah penelusuran rumus-rumus-Nya
Hingga harus ada wisuda ?
Sudah terpungutkah hikmah di jalan-Nya
Dan sudah keringkah samudera tinta-Nya
Hingga harus ada wisuda ?
Jika wisuda berarti … “aah… akhirnya rampunglah sudah”
Maka berhentilah membaca!
Karena tidak ada lagi yang bisa dibaca
oleh wisudawan
semua sudah berakhir dengan tanda titik
seperti ini . titik
Padahal :
“Katakanlah, “Sekiranya air laut sebagai tinta untuk menulis
kalimat-kalimat Tuhanku, niscaya laut itu kering sebelum
habis ditulis kalimat-kalimat Tuhanku, walaupun Kami
datangkan tambahan sebanyak itu (lagi)”
Akhi fiLlah yang tidak pernah berhenti membaca …
Bukankah cita-cita tetap di langit ?