Adhe's Page

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu Blog ini berisi tulisan- tulisan saya. Bahagia sekali rasanya bila anda berkenan untuk membaca dan memberikan komentar, kritik atau masukan bagi saya. Terima kasih !

Name:
Location: Surabaya, East Java, Indonesia

Friday, December 23, 2005

Sederhana*

{Tulisan lama juga, untuk seorang sahabat ketika ia sedang 'mbulet' :) }

Membuat semuanya menjadi sederhana, menurut saya itulah inti dari kejeniusan. Menjadikan hal yang rumit menjadi simpel adalah sebuah karya besar. Mungkin karena kita adalah mahasiswa yang selalu menganalisa, membuat jadi detail setiap masalah, menggali banyak data, menghubung-hubungkan satu dengan lainnya, mengurai yang utuh dan menyatukan yang mulanya tercerai berai. Kita jadi tidak simple. Mbulet, kata seorang teman.

Sederhana bukan berarti menggampangkan. Bukan berarti menjeneralisir, Bukan berarti memotong dan memisah-misah. Sederhana adalah memandang masalah pada intinya. Membuat rumusan berdasarkan faktanya. Mengurai cerita dengan lugas dan bersahaja.

Sederhana adalah ketika kita harus memilih, maka kita pilih yang mudah. Mudah bagi kita, mudah bagi orang-orang di sekitar kita dan mudah bagi semuanya.
Mudah adalah ketika bertemu ketentraman hati dan ambisi diri. Ketika bersatu keteguhan memegang idealita dengan kelapangan dada atas realita. Ketika berkumpul damainya cinta dan keindahan hakekat pengorbanan. Ketika berharmoni semangat berkobar dengan kesabaran yang tiada pudar.

'Menyelesaikan permasalahan dengan duduk santai sambil meminum secangkir kopi'. Demikian seorang sosiolog barat mendeskripsikan profil seorang problem solver yang dibutuhkan dunia di era cyber ini (baca: Risalah Pergerakan I).
Namun apa yang Imam Syahid sampaikan tentang hal itu? Kitalah orangnya. Menyelesaikan masalah tanpa masalah. Konsepsi jitu Islam yang melahirkan pemimpin dengan jiwa besar dan visi yang tajam. Itulah kesederhanaan.

Ada baiknya melihat kisah yang unik ini:
Suatu ketika Rasulullah saw sedang berkumpul dengan para sahabatnya. Disana hadir para sahabat-sahabat besar. Kemudian datang seorang utusan yang membawa kiriman makanan dari salah seorang istri Rasulullah. Tiba-tiba, masih di depan Rasulullah dan para sahabatnya, ibunda Aisyah ra membanting nampan berisi makanan kiriman itu hingga isinya berantakan. (Saya tidak yakin akan bisa bersabar bila berada dalam situasi seperti ini). Para sahabat bertanya-tanya dan menunjukkan rasa kemarahan mereka atas peristiwa itu. Namun, beliau Rasulullah saw hanya tersenyum dan berkata kepada para sahabatnya. "Ibumu (Aisyah ra), sedang cemburu". Dan selesailah semuanya.

Kesederhanaan lahir dari cara pandang yang jernih akan kehidupan. Bukankah hanya Dia Yang Maha SUCI. Sehingga ruang batin yang luas dan berjuta kata maaflah yang mesti kita sediakan untuk menghadapi siapapun selain-Nya. Bukankah hanya Dia Yang Maha MEMBERI. Sehingga hilangnya harap yang berlebihan dari selain-Nya, haruslah merupakan salah satu usaha penyempurna rasa syukur kita. Dan bukankah tidak ada Yang Maha BESAR selain Dia dan urusan dengan-Nya. Sehingga kesederha-naan dan 'bukan sesuatu yang amat besar'-lah yang mesti menjadi cara pandang kita jika suatu ketika bertemu Ciptaan-Nya dengan segala masalah dan urusannya. WaLlahu'alam bishowab.


*untuk ibuku yang sederhana.
______________________________
Afwan, bila tulisan ini ternyata juga kurang sederhana.. :)

Adhe Priyambodo

0 Comments:

Post a Comment

<< Home